Rabu, 09 November 2011

Algoritma Dan Program mencari Bilangan Prima

Gambar Desain Flowchart



Desaint Algoritma Mencari Bilangan Prima


Tracing

  1. Start
  2. Masukkan Input
  3. Check inputan, jika input = interger (angka) lanjut ke step selanjutnya jika tidak akan selesai
  4. Check inputan apakah inputan lebih dari sama dengan 2 ( input <= 2 ), jika <= 2 maka ke step selanjutnya. jika tidak maka kembali ke step awal (1).
  5. Kemudian inputan di modulus dengan 2, jika sisa hasil bagi 0 merupakan bilangan genap jika terdapat sisa bilangan ganjil. setelah itu ke step berikutnya.
  6. Memisalkan variable x dengan angka 1 ( x = 1 )
  7. Inputan di Modulus dengan nilai x ( input Mod x ) Untuk mengetahui bahwa suatu bilangan bisa dibagi atau tidak, paling mudah menggunakan bantuan mod, yang menyatakan sisa hasil bagi. Jika sisa hasil bagi 0 berarti bisa dibagi
  8. Jika sisa hasil bagi = 0 berarti di looping dengan menambahkan X dengan 1 kemudian di Modulus dengan nilai X yang baru.
  9. Jika sisa hasil bagi tidak sama dengan 0 maka di lanjutkan ke step berikutnya.
input hasil proses tadi jika = X maka inputannya merupakan Bilangan Prima. Bila tidak sama dengan X maka Bukan Bilangan Prima














Coding buat cari nilai bilangan prima
sourcecode mencari bilangan prima

package daa;


import javax.swing.JOptionPane;
public class Prima {
static boolean prima(int p) {
boolean b = true;

if(p < 2) b = false;

if(p > 2) {
for(int i = 2; i <= (p / 2); i++) {
if(p % i == 0) {
b = false;
break;
}
}
}
return b;
}

public static void main(String[] args) {
String numStr = JOptionPane.showInputDialog( "Masukkan mas Bro:");

int numInt = Integer.parseInt(numStr);
String cek = "Bilangan Prima";

if(!prima(numInt)) cek = "Bukan Bilangan Prima";

JOptionPane.showMessageDialog(null, numStr + " adalah\n" + cek);
}
}
Reade more >>

Algoritma Dan Program mencari Faktorial

Gambar Desaint Flowchart
Desaint Algoritma Mencari Faktorial

Tracing

  1. Start
  2. Masukkan Input
  3. Check inputan, jika input(N) = interger (angka) lanjut ke step selanjutnya jika tidak kembali ke step 1 (pertama)
  4. Jika input(N) = 0 maka nilai faktorial = 1. Jika tidak sama dengan 0 dilanjutkan ke step berikutnya.
  5. Dibuat permisalan F merupakan Input(N) dan M = 1.
  6. Dinyatakan rumus F = F * M
  7. Apakah nilai M = Nilai Input(N) jika tidak dilakukan proses M = M +1, sampai nilai nya sama dengan input(N).
  8. Jika nilai M = nilai input(N), maka Nilai F dicetak
  9. end




















Coding Buat Cari Nilai Faktorial
package daa;
import javax.swing.*;

public class Fak {

public static void main(String[]args) {

int hasil=1;

int f=Integer.parseInt(JOptionPane.showInputDialog("Masukkan Input : "));

for(int i=1;i<=f;i++)

{

hasil=hasil*i;

if(f !=i)

System.out.print(i+"x");

else

System.out.print(i+" = ");

}

JOptionPane.showMessageDialog(null,"Hasil dari "+f+"! adalah "+hasil);

System.exit(0);
}
}
Reade more >>

Kamis, 20 Oktober 2011

algoritma


 

 Bilangan prima termasuk bilangan yang cukup unik, kita sudah mempelajari bilangan ini sejak masuk sekolah dasar.
Beberapa referensi yang penulis dapat menyatakan bahwa bilangan prima merupakan bilangan positif yang hanya bisa dibagi oleh tepat 2 pembagi, yaitu angka 1 dan angka tersebut sendiri. Ada juga yang menyatakan sebagai suatu bilangan yang hanya bisa dibagi oleh dirinya sendiri tanpa menyertakan angka 1.
Contoh: 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37, 41, 43, 47, 53, 59, 61, 67, 71, 73, 79, 83, 89, 97 dan seterusnya.
Dalam logika pemrograman, kita cuma perlu memperhatikan mulai angka 2 dan seterusnya. Angka 0 jelas tidak mungkin, karena bilangan ini dibagi angka berapapun akan menghasilkan angka 0. Dan angka 1 juga kita abaikan saja, sebab angka 1 hanya bisa dibagi oleh dirinya sendiri, padahal bilangan prima itu syarat utamanya bisa dibagi oleh 2 bilangan natural yang nyata, yaitu angka 1 dan dirinya sendiri. (Note: bisa dibagi ini dalam artian menghasilkan bilangan bulat positif, bukan bilangan pecahan.)
Berikutnya akan penulis ilustrasikan contoh pembagiannya, dimana kita sepakati bahwa angka pembagi tidak melibatkan angka 1.
2: hanya bisa dibagi 2.
3: hanya bisa dibagi 3.
4: bisa dibagi 2 dan 4 (lebih dari 1 pembagian, maka tidak termasuk bilangan prima).
5: hanya bisa dibagi 5.
6: bisa dibagi 2,3, dan 6 (bukan bilangan prima).
Dan seterusnya.
Misalkan diketahui sebuah bilangan X, bagaimana cara menentukan bahwa bilangan X itu termasuk bilangan prima atau bukan?
Asumsi: X adalah bilangan yang lebih besar dari 2
Berarti bilangan-bilangan yang akan menjadi pembagi adalah mulai angka 2 sampai X-1.
Jika bilangan X bisa dibagi oleh minimal salah satu dari bilangan-bilangan mulai 2 sampai X-1, maka dapat dikatakan bahwa bilangan X adalah bukan bilangan prima.
Contoh: 9
Bilangan sebagai pembagi adalah 2 3 4 5 6 7 8
Untuk mengetahui bahwa suatu bilangan bisa dibagi atau tidak, paling mudah kita menggunakan bantuan mod, yang menyatakan sisa hasil bagi. Jika sisa hasil bagi 0 berarti bisa dibagi.
Kembali ke contoh.
9 mod 2 = 1 (hasil bukan 0, artinya tidak habis/bisa dibagi), lanjutkan,
9 mod 3 =0 (sudah cukup untuk menyimpulkan bahwa 9 adalah bukan bilangan prima.)
Tidak perlu kita uji dengan membagi 9 dengan angka 4 dan seterusnya.
Contoh lain: 11
11 mod 2 = 1
11 mod 3 = 2
11 mod 4 = 3
11 mod 5 = 1
11 mod 6 = 5
11 mod 7 = 4
11 mod 8 = 3
11 mod 9 = 2
11 mod 10 = 1
                                                                                                               
Reade more >>